Tuesday, October 22, 2019

Apa Kabar?


Apa kabar?
Sekali waktu kita perlu tanya kabar kita pada diri kita sendiri :) Berandai-andai seperti ada yang menanyakan hal tersebut pada kita. 

Pada postingan ini, saya ingin menuliskan apa yang akan saya katakan jika ada yang bertanya “Apa kabar?”

Belakangan ini, secara umum, saya baik-baik saja. Saya masih terbangun dalam keadaan sehat dan utuh. Pagi saya terasa nyaman karena saya masih bisa memeluk ibu sebelum berangkat kerja dan berpamitan pada ayah. Adik saya juga baik baik saja. 

Ada momen momen dimana saya merasa sedih. Karena timbul rasa ‘kehilangan’. Bukan sekedar kehilangan orang yang sebelumnya diharapkan, tapi juga kehilangan teman bicara. Teman yang bisa diajak bicara seeepanjang perjalanan dan se-nyambung itu.  

Ada momen momen dimana saya merasa sedih tapi enggan bercerita karena khawatir akan merepotkan. Khawatir karena ceritanya “itu itu lagi”. Untuk itu, saya memilih untuk menangis sendiri di kamar sambil mengusap air mata dengan handuk. Hahahaha. Kemudian saya tutup dengan wudlu dan sholat. Bermunajat pada yang memiliki hati saya (kita). Minta diangkat sedihnya dan diganti dengan kebahagiaan.

Menangis di hadapan Allah belakangan ini menjadi hal yang melegakan meski seringkali tidak langsung mendapat jawaban. Tapi paling tidak pagi hari keesokannya saya terbangun dalam keadaan ringan. Bagaimana kalau sedih saat sedang dalam perjalanan? Saya usahakan untuk berdzikir. Bener-bener dzikir. Dan hal itu membuat saya lebih tenang.

Last but not least,
Saya ingin mengutip kata @drheidigreen

Time doesn’t heal all wounds. Doing the work does.
Doing trauma work is like being trapped in a burning, windowless room. Choose to do nothing, you will be consumed by the flames. 
Run through the fire and out the door, you will feel immense pain, but in the end, you heal and get to live on. 
You have to feel it to heal it :)

1 comment:

  1. Kalopun ceritanya itu lagi-itu lagi, aku masih di sini yaaa :)

    ReplyDelete